Perkembangan musik jamaika memang sudah
merambah ke seluruh dunia. Tak hanya reggae saja, tapi ada juga ska,
rocksteady, dub dan masih banyak lainnya. Salah satu band yang mencoba
memadukan musik jamaika adalah band asal jakarta, Shore. Band yang
dibentuk pada tahun 2004 ini bahkan terkenal sebagai band yang memainkan
“Nu School Jamaican Sound”, seperti nama album perdana mereka.
Band yang namanya diambil dari kata
dalam bahasa Inggris yang berarti pesisir ini, memang unik bila
dibandingkan dengan band yang mengusung genre reggae atau musik jamaika
lainnya. Pada awalnya, musik mereka banyak terpengaruh oleh No Doubt dan
311. Akhirnya berkembang dengan mendengarkan karya-karya dari
Matisyahu, Easy Star All-Stars, King Tubby serta mulai mendengarkan
musik jamaika 60-an semacam Alton Ellis, The Wailers, Marcia Griffits,
Phyliss Dillon dan banyak sekali album keluaran Trojan Record.
Band ini sekarang memiliki formasi
personil: Ega Bagong (vokal), MC Rifky (emcees, toastin’), Firman
(gitar), Heru (gitar), Oeng (bass),
Bedoel (synth, bubling organ) dan Christo (drum). Mereka ingin musik yang mereka mainkan, menjadi soundtrack yang didengarkan bersama di pinggir pantai bersama teman-teman sambil menunggu matahari terbit. Sebuah ilustrasi yang menggambarkan hasrat mereka dalam berkarya.
Bedoel (synth, bubling organ) dan Christo (drum). Mereka ingin musik yang mereka mainkan, menjadi soundtrack yang didengarkan bersama di pinggir pantai bersama teman-teman sambil menunggu matahari terbit. Sebuah ilustrasi yang menggambarkan hasrat mereka dalam berkarya.
Bicara karya, pada tahun 2008 mereka
mengeluarkan album perdana yang bertajuk “Nu School Jamaican
Sound” dengan hits yang tenar seperti Untukmu, Behind The
J dan banyak lagu lainnya tentunya. Pada tahun 2010, mereka
mencantumkan lagu “Let Me Go” ke dalam sebuah
album kompilasi, (Return Of The Rootbois). Dan album kedua mereka masih
dalam tahap penyelesaian, dimana mereka berharap pada tahun ini bisa
terilis.
Menurut mereka, “Jamaican Sound”
memiliki dunia sendiri dimana pola atau teori musik pop dan rock dibalik
oleh musik ini. Dimana mereka menyebutnya “offbeat music”. Jamaican
Sound, menurut mereka, menawarkan perspektif baru bagi kita kita yg
sebelumnya tidak pernah bermain musik ini. Sebagai pelaku di dunia musik
ini, mereka berharap musik jamaika yg ada di tanah air menjadi beragam,
menjadi kaya warna, dan yg paling penting menjadi diri sendiri.
Mereka juga mengajak agar musisi-musisi
seperjuangan mau terbuka, seperti orang bijak pernah berkata : pikiran
itu seperti parasut, cuma bekerja kalau terbuka. Shore mengingatkan
bahwa musik jamaika sangat luas, jangan hanya terpatok pada yg biasa
didengar oleh kebanyakan orang. Menurut mereka, ada begitu banyak artis,
band dan produser yg bisa menjadi pengaruh dalam bermusik. Dengan
memperkaya referensi lagu, maka otomatis musik yang dimainkan akan
menjadi kaya juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar