Musik adalah suatu bentuk dari apresiasi
dan kreatifitas manusia yang bersifat universal sehingga, tidak dapat
membatasi musik itu sendiri. Musik setidaknya mempuyai konsep yang
jelas, serta di dalamnya terdapat ide – ide yang inovatif agar musik
yang dibawakan tidak bersifat monoton. Demikianlah penuturan band reggae
asal Surabaya, Rasta Melon ketika ditanyakan pendapat mereka soal
musik.
Rasta Melon.
RASTA MELON berdiri sekitar
pertengahan bulan November tahun 2006. Awalnya merupakan sekumpulan anak
– anak muda yang ingin mengapresiasikan diri dengan bermain musik
bersama dan berdiskusi tentang reggae. Meski band reggae masih tergolong
minoritas menurut mereka, tapi mereka tetap memilih reggae, karena
melalui reggae bisa mengajarkan kedamaian, kesederhanaan dan kebebasan.
Kiblat musik Rasta Melon pun bukan hanya
Bob Marley saja. Mereka juga dipengaruhi oleh Katchafire, O Yaba, 311,
The Police, UB-40, dan Big Mountain. Musisi reggae local pun tak kalah
mempengaruhi musik yang mereka bawakan. Sebut saja Tony Q Rastafara,
Imanez, Steven n Coconuttreez, Richard d’Gilis, Souljah, Gangstarasta
juga turut mempengaruhi musik mereka.
Band ini terdiri dari Gopar a.k.a Ivan
(vokal), Oty a.k.a Inem (vokal), Agus a.k.a Mexs (bass), Yudi a.k.a
Hanz (gitar), Rokhim a.k.a Ochim (perkusi electrik – jimbe – drum),
Untung a.k.a Jambrok’z (drum – cajon – perkusi), Rudy a.k.a Ydur
(keyboard). Mereka memang belum mempunyai album, tapi mereka telah
merilis beberapa lagu, dengan lagu “Tertipu” sebagai hits single mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar