Rabu, 23 Mei 2012

reggae itu Bersatulah & Rapatkan Barisan dalam one love



Reggae tidak mengenal band baru & band lama, semuanya satu mengusung: One Love!
Singkirkan paradigma, gue band lama & elo band baru, semua musisi reggae sama…! Tidak ada kata senior & junior dalam musik reggae. Atau gue lebih suka nonton band ini, gue lebih suka nonton band itu. Atau gue lebih suka joget kalo band ini yang lagi perform. Tidak ada perbedaan dalam reggae, selama musik itu musik reggae, kita harus support dan respect! Dukung terus musisi Reggae Indonesia..!
Singkirkan budaya apa-apa maunya gratisan! – Masuk gigs/acara musik reggae maunya gratisan! (Sebuah acara dibuat tidak gratisan). – Karya musisi album reggae maunya juga dpt gratisan/bajakan! (Dibutuhkan kreativitas, keringat & kerja keras dan biaya untuk menghasilkan sebuah karya musik reggae).
Percaya atau tidak, apabila budaya gratisan menjadi budaya permanen, itu sama halnya dapat membuat musisi reggae menggantung mic-nya, menggantung gitarnya! Hargailah hasil karya musisi Reggae Indonesia atau karya anak bangsa sendiri, siapa lagi kalau bukan kita sendiri?Kita sangat berterima kasih dengan semua band-band yang terus ikut berjuang bersama kami dalam menggaungkan musik reggae dalam acara-acara yang kita gelar. Sekali lagi, terima kasih untuk semua musisi/band-band reggae. Doakan agar kami bisa keliling Indonesia membuat gigs atau acara musik reggae sekaligus bersilahturahmi dengan musisi dan komunitas di daerah-daerah di Indonesia. Doakan saja agar hal ini dapat terwujud.
Ayo…Ayo..Bersatulah! Rapatkan Barisan! Kita kibarkan musik reggae dengan hal-hal yang positif agar musik reggae semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat umum. Dan, tentunya buang semua paradigma gratisan di musik reggae! Kita yakin musik reggae di Indonesia semakin solid! Ada satu hal kekuatan dan keunikan dalam musik reggae, yaitu: tidak terpengaruh dengan hingar-bingar kancah musik sedang trend, musik reggae terus berjalan di relnya. keep on the track! Kita harus semua saling support & respect, karena hal itu dapat membuat kita bisa mandiri dalam berteriak One Love!
Jika kita dapat menghargai hasil karya anak bangsa sendiri, khususnya karya musisi reggae Indonesia. Niscaya pergerakan Reggae Indonesia akan Tetap Berkibar!

Senopati Reggae Roots



Senopati Reggae Roots dibentuk pada tanggal 11 Maret 2008. Filosofi nama Senopati di ambil dari masa kerajaan dahulu kala yang berarti sebuah jabatan / gelar. Seorang senopati memiliki pergerakan yang lebih aktif dari rajanya. Tanpa disadari, nama SENOPATI menjadi singkatan dari nama-nama sejumlah personil band Senopati Reggae Roots, diantaranya YonSEn (Lead Guitar), ENdut (percussion 1), NOy (vocalis & guitar Player), Pajar (rhytm guitar), Allen (basist), Tille (percussion 2), Ichal (keyboardis), Ian (drummer).
Kata Reggae Roots itu sendiri berarti akar dari seni musik dan tari. Alasan mereka memilih reggae karena musik ini bagi mereka adalah simbol kedamaian dalam kehidupan di dunia. Dari situlah mereka mencoba mendamaikan setiap jiwa melalui musik mereka. Adapun musikalitas Senopati Reggae Roots (SRR) dipengaruhi oleh beberapa band dan musisi baik lokal maupun luar negeri diantaranya : Alpha Blondy, Peter Tosh, Bob Marley, Imanez, Tony Q Rastafara, Iwan Fals, dan Slank.
Senopati Reggae Roots (SRR), mengawali single pertama mereka Makin Lama Makin Cinta, dan disusul dengan lagu Curhat, Maria @ Anyer, Pesonamu, dan Gisdul pada tahun 2008. Pada tahun 2009 mereka menciptakan lagu Renungkan, Wong Londo, Sudah Tak Sendiri, Rakyat Indonesia, Pendosa, dan Bingung Blues.
Pada tahun 2010 mereka menciptakan lagu Cariu, Maaf Sahabat, I Love You Forever, My Sweet Child. Lagu Makin Lama Makin Cinta pertama kali di publikasikan di Ramayana Citeureup, Cafe Equal Park JL. Jaksa Jakarta dan SMA 6 Bogor pada tahun 2010. Pada bulan September t2010 mereka mengikuti audisi L.A lights Indiefest dan masuk 3 besar dengan lagu “ Makin Lama Makin Cinta” , yang mereka tetapkan sebagai single hits mereka. Dan pada tanggal 29 April 2012, mereka merilis album perdananya 

RASTA MELON



Musik adalah suatu bentuk dari apresiasi dan kreatifitas manusia yang bersifat universal sehingga, tidak dapat membatasi musik itu sendiri. Musik setidaknya mempuyai konsep yang jelas, serta di dalamnya terdapat ide – ide yang inovatif agar musik yang dibawakan tidak bersifat monoton. Demikianlah penuturan band reggae asal Surabaya, Rasta Melon ketika ditanyakan pendapat mereka soal musik.
Rasta Melon.

 RASTA MELON berdiri sekitar pertengahan bulan November tahun 2006. Awalnya merupakan sekumpulan anak – anak muda yang ingin mengapresiasikan diri dengan bermain musik bersama dan berdiskusi tentang reggae. Meski band reggae masih tergolong minoritas menurut mereka, tapi mereka tetap memilih reggae, karena melalui reggae bisa mengajarkan kedamaian, kesederhanaan dan kebebasan.
Kiblat musik Rasta Melon pun bukan hanya Bob Marley saja. Mereka juga dipengaruhi oleh Katchafire, O Yaba, 311, The Police, UB-40, dan Big Mountain. Musisi reggae local pun tak kalah mempengaruhi musik yang mereka bawakan. Sebut saja Tony Q Rastafara, Imanez, Steven n Coconuttreez, Richard d’Gilis, Souljah, Gangstarasta juga turut mempengaruhi musik mereka.
Band ini terdiri dari Gopar a.k.a Ivan (vokal), Oty a.k.a Inem (vokal), Agus a.k.a  Mexs (bass), Yudi a.k.a  Hanz (gitar), Rokhim a.k.a  Ochim (perkusi electrik – jimbe – drum), Untung a.k.a Jambrok’z (drum – cajon – perkusi), Rudy a.k.a Ydur (keyboard). Mereka memang belum mempunyai album, tapi mereka telah merilis beberapa lagu, dengan lagu “Tertipu” sebagai hits single mereka.

Shore



Perkembangan musik jamaika memang sudah merambah ke seluruh dunia. Tak hanya reggae saja, tapi ada juga ska, rocksteady, dub dan masih banyak lainnya. Salah satu band yang mencoba memadukan musik jamaika adalah band asal jakarta, Shore. Band yang dibentuk pada tahun 2004 ini bahkan terkenal sebagai band yang memainkan “Nu School Jamaican Sound”, seperti nama album perdana mereka.
Band yang namanya diambil dari kata dalam bahasa Inggris yang berarti pesisir ini, memang unik bila dibandingkan dengan band yang mengusung genre reggae atau musik jamaika lainnya. Pada awalnya, musik mereka banyak terpengaruh oleh No Doubt dan 311.  Akhirnya berkembang dengan mendengarkan karya-karya dari Matisyahu, Easy Star All-Stars, King Tubby serta mulai mendengarkan musik jamaika 60-an semacam Alton Ellis, The Wailers, Marcia Griffits, Phyliss Dillon dan banyak sekali album keluaran Trojan Record.
Band ini sekarang memiliki formasi personil: Ega Bagong (vokal), MC Rifky (emcees, toastin’), Firman (gitar), Heru (gitar), Oeng (bass),
Bedoel (synth, bubling organ) dan Christo (drum). Mereka ingin musik yang mereka mainkan, menjadi soundtrack yang didengarkan bersama di pinggir pantai bersama teman-teman sambil menunggu matahari terbit. Sebuah ilustrasi yang menggambarkan hasrat mereka dalam berkarya.
Bicara karya, pada tahun 2008 mereka mengeluarkan album perdana yang bertajuk “Nu School Jamaican Sound” dengan hits yang tenar seperti Untukmu, Behind The J dan banyak lagu lainnya tentunya. Pada tahun 2010, mereka mencantumkan lagu “Let Me Go” ke dalam sebuah album kompilasi, (Return Of The Rootbois). Dan album kedua mereka masih dalam tahap penyelesaian, dimana mereka berharap pada tahun ini bisa terilis.
Menurut mereka, “Jamaican Sound” memiliki dunia sendiri dimana pola atau teori musik pop dan rock dibalik oleh musik ini. Dimana mereka menyebutnya “offbeat music”. Jamaican Sound, menurut mereka, menawarkan perspektif baru bagi kita kita yg sebelumnya tidak pernah bermain musik ini. Sebagai pelaku di dunia musik ini, mereka berharap musik jamaika yg ada di tanah air menjadi beragam, menjadi kaya warna, dan yg paling penting menjadi diri sendiri.
Mereka juga mengajak agar musisi-musisi seperjuangan mau terbuka, seperti orang bijak pernah berkata : pikiran itu seperti parasut, cuma bekerja kalau terbuka. Shore mengingatkan bahwa musik jamaika sangat luas, jangan hanya terpatok pada yg biasa didengar oleh kebanyakan orang. Menurut mereka, ada begitu banyak artis, band dan produser yg bisa menjadi pengaruh dalam bermusik. Dengan memperkaya referensi lagu, maka otomatis musik yang dimainkan akan menjadi kaya juga.