Setiap manusia memiliki hasrat untuk
menciptakan musik yang begitu indah, seperti halnya Tuhan yang kerap
membiaskan keindahan dalam ciptaan-ciptaan-Nya. Sayangnya, reggae datang
kepada-Nya di kemudian waktu. Sementara waktu itu pula, reggae tidak
hanya muncul sebagai format musik yang indah, yang juga dapat disadari
menjadi sebagai bagian dari gaya hidup. Ia tentu saja kerap menuntut
perenungan sang pengusungnya umtuk tetap mencari hal-hal terbaru yang
terkait dengan dinamika hubungan sosial dan aspek mistik yang
dimunculkan dari reggae.
Reggae bermula sebagai musik penghantar
pesan, menghibur orang lain dan demi keriangan yang ingin
dipersembahkannya. Hingga sekarang, sebagaimana dengan musik-musik
lainnya, ia tidak menghilangkan persembahan rasa dan selalu
menghubungkan rasa itu dengan akarnya. Reggae adalah genre musik yang
menggema tanpa lingkup yang membatasinya. Kekayaan musik ini telah
diterima penggemarnya hampir di semua belahan bumi.
Reggae tidak akan pernah membosankan
atau melepaskan dirinya dari isu sosial. Ia akan selalu dipenuhi oleh
materi-materi baru atau talenta yang dimiliki oleh sang musisi dan
tentunya dengan kualitas-kualitas yang konsisten. Pada akhirnya, telah
terbukti bahwa reggae telah diterima begitu lama oleh penikmatnya dari
segala umur dan dimanapun ia bergema telah membuktikan kualitas
terbaiknya diantara kelas-kelas musik dunia.
Lantas bagaimana dengan
pergerakan reggae di Indonesia?
Tumbuh kembangnya reggae di Indonesia
pada umumnya hampir senasib dengan negara-negara lain. Reggae datang dan
didendangkan di telinga kita karena kesederhanaannya yang mudah untuk
kita terima dan sudah tentu ia telah menjadi komoditas yang tetap
diperhitungkan dalam industri musik. Perkembangannya memang belum merata
di tiap-tiap daerah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena porsinya
yang kurang dalam pemberitaan media. Namun para pengusung gerakan
positif ini masih dapat kita temukan di rak-rak CD toko musik atau pun
di dunia maya dan nyata. Reggae telah hadir di Indonesia bahkan sebelum
kita mengetahuinya.
Sebagai mananya di Indonesia, kita
tumbuh di dalam masyarakat yang berkelas-kelas dengan nilai keadilan
sosial yang hanya menguntungkan kelas-kelas tertentu. Sementara itu
pula, agama tidak lagi melulu menjadi pembebas dari kedunguan dan
masalah sosial kita. Hal ini dikarenakan banyaknya oknum-oknum
menggunakan agama sebagai alat untuk mengeksploitasi atau bahkan
menteror dan membunuh. Kita semakin jarang berpikir dan berbuat adil
antar sesama, kita justru ingin diperlakukan yang adil oleh orang lain.
Menghina, menghasut, menghujat dan menghukum dengan menyampingkan aspek
kebijaksanaan adalah pemandangan yang khas terjadi ditengah-tengah
masyarakat.
Penyebabnya sangat bermacam-macam, yang
diantaranya adalah pengaruh siaran TV atau media-media lainnya yang
telah ikut menyuburkan perilaku keliru itu. Juga dunia pendidikan kita
yang tidak berfungsi dengan baik, yang hanya menciptakan pengangguran
dan mental buruh belaka. Dan yang paling utama, tentu saja sistem
politik kita yang kerap menciptakan sekat-sekat sosial itu. Masa depan
generasi kita dapat dimengerti sebagai kengerian hidup yang harus mereka
hadapi tanpa dapat dimengerti oleh mereka untuk menjadi berguna bagi
sesama (bandingkan dengan hewan liar yang hidup selaras dengan
lingkungan penyokongnya).
Dan reggae bisa menjadi salah satu
alternatif untuk memecah kebuntuan itu. Pertama kali yang harus
dilakukan dalam gerakan positif ini tentu saja dengan berhenti merusak
hidup. Dalam reggae kita diajarkan untuk mengajarkan kembali tentang
kepentingan semua makhluk untuk hidup dengan layak. Keselarasan dalam
hidup bersosial adalah energi utama yang tidak dapat tergantikan oleh
apapun, dan tentunya kita diperbolehkan untuk berbeda agama dan
keyakinan apapun karena pada dasarnya kita berpijak pada bumi yang sama
dan menatap langit yang sama. Lalu bagaimana dengan kepemimpinan? Tentu
saja kepemimpinan tetap dapat dilakukan selama itu mengarah atau menuju
pada kehidupan yang lebih baik.
Peran sang maestro Robert ‘Bob’ Marley
sebagai penghubung bagi pergerakan reggae di dunia turut diidolakan di
Indonesia, yang terbukti dari pemahaman masyarakat kita pada umumnya
yang selalu merekatkan reggae dengan namanya. Marley, sebagaimana ia
dikenal di negara lainnya, adalah manusia penting bagi pergerakan reggae
di Indonesia. Karya-karya Marley kerap menggambarkan tentang cinta
antar sesama dan persamaan hak hidup yang mana gambaran ini sering kali
pula kita harapkan muncul setiap harinya. Tema musiknya yang menuju satu
Tuhan, satu bumi dan satu derita adalah pondasi yang mengangkat reggae
mencuat sebagai penggugat kekuasaan manusia atas dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar